Perusahaan Teknologi Apple membantah tuduhan bahwa pihaknya telah melanggar privasi para pengguna gadget hasil produksinya, iPod dan iPhone.
Kabar pelanggaran privasi ini mulai beredar sejak pekan lalu saat peneliti keamanan menemukan sebuah berkas pada komputer pribadi atau PC yang tersambung dengan semua iPhone yang diproduksi Apple yang memungkinkan pihaknya untuk membuat peta gerakan telepon seluler atau ponsel selama satu tahun. Para pengguna kini bertanya-tanya mengenai seberapa jauh pelanggaraan privasi tersebut?
Namun, pihak Apple menolak mentah-mentah tuduhan tersebut. Apple berdalih berkas tersebut digunakan hanya untuk mencatat Wi-Fi hotspot (area terbuka ke jaringan nirkabel) yang tengah digunakan iPhone bukan untuk melacak keberadaan penggunanya. "Para pengguna bingung karena pihak produsen tidak memberikan informasi yang cukup pada para pengguna mengenai masalah ini," kata juru bicara Apple, seperti dilansir Associated Press, baru-baru ini.
Yang masih menjadi pertanyaan, jika berkas ini memang digunakan hanya untuk mencatat Wi-Fi hotspot yang tengah digunakan iPhone, mengapa berkas tersebut memungkinkan penggunanya untuk merekonstruksi fungsi dari dua perangkat yang diproduksi oleh Apple tersebut?
Kejadian ini telah membuat beberapa negara ikut turun tangan guna menyelidiki keterlibatan Apple dalam membajak info dan privasi penggunanya lewat gadget pabrikannya, iPod dan iPhone. Komisi Komunikasi Korea mengatakan telah mengirimkan beberapa pertanyaan untuk mengklarifikasi masalah yang tengah menimpa Apple ini. "Mengapa Apple mengumpulkan data lokasi pengguna ponsel? Serta seberapa sering Apple mengumpulkan data penggunanya?" ungkap laporan tersebut.
Sementara itu, peneliti keamanan Inggris mengatakan posisi fitur yang terkandung dalam IOS 4, sistem operasi untuk iPhone dan iPad dirilis pada Juni ini rentan terhadap pelacakan semacam ini. Apple melacak dan menyimpan data geografis pengguna perangkat mobile pabrikannya di negara-negara seperti Prancis dan Jerman.