Pertemuan Argentina kontra Uruguay akan mengembalikan rivalitas bersejarah di antara keduanya. Itulah laga terpanas dari babak perempat final Copa America yang akan memunculkan persaingan antara Lionel Messi dan Diego Forlan di Santa Fe, Sabtu (16/7) malam waktu setempat.
Uruguay memenangi edisi perdana Copa America di 1916 dan mereka mengulangi momentum itu ketika menjadi juara di Piala Dunia 1930. Karena itu tuan rumah Argentina tidak akan memandang remeh Forlan dan kawan-kawan.
Sejarah membuktikan Uruguay merupakan penguasa di awal penyelenggaraan turnamen sepakbola antarnegara paling tua yang hingga kini tetap berlangsung tersebut. La Celeste menggondol gelar enam turnamen awal dari total 14 trofi yang berhasil dikoleksi. Dalam perjalannya mereka selalu mampu melewati hadangan Argentina.
Uruguay merupkan pemegang gelar juara terbanyak, sama dengan Argentina, yang Brasil pun tidak mampu mendekatinya. Baru pada 1927 peruntungan berganti, Albiceleste untuk pertama kalinya berhasil mengalahkan Uruguay. Argentina punya catatan manis ketika menjadi tuan rumah. Mereka hanya gagal dua kali keluar sebagai yang terbaik dari delapan perhelatan.
Argentina juga sedang dalam proyek mengembalikan kejayaan. Pasalnya, sudah sejak 1993 mereka tidak pernah menggapai trofi untuk level senior. Uruguay terakhir keluar sebagai juara pada 1995 dan kembali bergelora ketika menembus babak semifinal Piala Dunia di edisi terakhir tahun lalu di Afrika Selatan.
Rekor head to head di antara kedua negara seimbang, 13 berbanding 13. Duel di Estadio Brigadier General Estanislao Lopez juga akan banyak bergantung dari dua penyerang bintang mereka, Messi buat tuan rumah dan Forlan bagi Uruguay.
Pelatih Timnas Uruguay Oscar Tabarez tahu betul arti bahayanya Messi. “Messi bisa menciptakan bahaya bagi gawang kami yang tidak mudah diredam,” kata sang pelatih. Tetapi kami akan berusaha keras mematikan Messi atapun siapa pun juga.”
Pelatih Timnas Argentina Sergio Batista berharap Messi akan kembali bermain gemilang seperti pada partai terakhir di babak penyisihan grup ketika Argentina mengalahkan Kosta Rika 3-0. Messi memang tidak menciptakan gol, tetapi dua assist-nya berperan besar bagi kemenangan tim Tango.
Batista kemungkinan akan mendepak Gonzao Higuain dari starting eleven setelah gagal mencepoloskan bola dari beberapa peluang yang dimiliki di muka gawang Kosta Rika. Perubahan juga akan dilakukan di lini tengah dengan mengembalikan Esteban Cambiasso menjadi starter. Tabarez, sementara itu, lebih memprioritaskan memompa semangat juang anak asuhnya. Satu yang pasti Edinson Cavani tidak bisa bermain akibat cedera lutut.
Terakhir kali pertemuan dua tim dengan warna kebanggaan biru langit itu di Copa America terjadi pada 2004. Berlangsung di Peru, Argentina berhasil menggebuk Uruguay 4-2 di putaran awal. Argentina terus melaju sebelum dikandaskan Brasil di final. Brasil pula yang menggagalkan upaya Argentina di final edisi terakhir pada 2007.(DIM)
Head to head:
15/10/09 Pra-Piala Dunia: Uruguay 0 – 1 Argentina
12/10/08 Pra-Piala Dunia: Argentina 2 – 1 Uruguay
12/10/05 Pra-Piala Dunia: Uruguay 1 – 0 Argentina
09/10/04 Pra-Piala Dunia: Argentina 4 – 2 Uruguay
13/07/04 Copa America: Argentina 4 – 2 Uruguay
07/07/99 Copa America: Argentina 2 – 0 Uruguay
16/06/86 Piala Dunia: Argentina 1 – 0 Uruguay
Prakiraan susunan pemain:
Argentina: Serrgio Romero; Gabriel Milito, Nicolas Burdisso, Pablo Zabaleta, Javier Mascherano, Fernando Gago, Angel Di Maria, Sergio Aguero, Lionel Messi, Carlos Tevez.
Uruguay: Fernando Muslera; Diego Lugano, Mauricio Victorino, Martin Caceres, Maximiliano Pereira, Alvaro Pereira, Diego Perez, Alvaro Gonzalez, Egidio Arevalo, Luis Suarez, Diego Forlan.
Prediksi peluang:
Argentina 55-45 Uruguay