Suwarni tenaga kerja Indonesia (TKI) yang juga merupakan teman Ruyati mengungkap kisah baru. Sebelum menjalani hukuman pancung, Ruyati ternyata kerap disiksa. Bahkan, dia selalu disetrum dan digoreskan pisau panas setiap pagi oleh majikannya.
Suwarni mengatakan, Ruyati sering mengeluh dan minta dipulangkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesi (KBRI) di Arab Saudi. Dia juga minta supaya bisa ganti majikan. Namun, permintaan ini tak pernah dipenuhi karena kehadiran Ruyati disukai keluarga sang majikan.
Selain itu, Ruyati juga mengeluh karena pembayaran gaji tidak pernah lancar. Sekalipun keluarga menyukai Ruyati namun majikan Ruyati yang akrab disebut Nenek, tidak menyukai Ruyati. Ruyati dinilai sudah tua dan tidak kuat lagi.
Menurut Suwarni, KBRI di Arab Saudi belum pernah datang ke rumah majikan Ruyati. Dia akhirnya kehilangan kontak saat Ruyati ditahan. Dia baru mendengar kembali kabar Ruyati melalui berita setelah tewas dipancung.
Suwarni tak mau kembali bekerja di keluarga Umar, yang juga merupakan kerabat dari majikan Ruyati. Apalagi saat ini dia sudah mengetahui watak dan sifat dari mereka hingga membuat Suwarni ketakutan.
Dikutip Dari : liputan6.com