Kelompok peretas yang menamakan diri "Anonymous", memprotes penangkapan rekannya. Tidak tanggung-tangung mereka mengancam membeberkan dokumen rahasia NATO yang berhasil mereka dapatkan dari server situs Pakta Pertahanan Atlantik Utara, Jumat (22/7).
Dalam sebuah pernyataan, Anonymous mengatakan tak takut terhadap FBI. Mereka menyatakan jika anggotanya ditangkap, akan membuat marah warga Amerika Serikat. "Kami telah memperoleh koleksi dokumen NATO. Kami akan terus mempublikasikan secara online," tulisnya dalam sebuah situs
Data yang diterbitkan meereka kemarin, diyakini adalah dokumen internal NATO yang berasal dari 2007. Seorang pejabat NATO yang tak ingin identitasnya diketahui mengakui keabsahan dokumen itu. NATO mengatakan hal itu bisa mengancam keamanan negara-negara anggota koalisi dan warga negara mereka.
Sebelumnya hal serupa juga pernah terjadi oleh Pentagon. Saat situs whistle-blower Wikileaks membeberkan data-data rahasia Pentagon saat melakukan operasi militer AS di Afghanistan.