Mitos di Seputar Supermoon - Tampak menghiasi langit pada Sabtu lalu. Penampakan bulan yang dikatakan lebih terang dan besar ketimbang normal itu bukan tanpa mitos.
Istilah supermoon digunakan untuk menamai bulan purnama yang terjadi ketika orbit noncircular-nya sedang berada di titik terdekat Bumi. Keadaan tersebut membuat bulan berada sekira 221,802 mil (356.955 kilometer) jauhnya dari Bumi.
Supermoon tidak hanya lebih terang, tapi juga membawa beebrapa fakta dan mitos di balik penampakannya. Berikut adalah beberapa hal menarik mengenai fakta dan mitos tersebut.
1. Supermoon akan tampak besar seiring naik ke atas langit. Para ilmuwan belum mengetahui alasannya, tapi supermoon tampak lebih besar saat berada di dekat horizon.
Menurut para ilmuwan, ini merupakan ilusi Bulan dalam pikiran kita. Cara membuktikannya adalah dengan membandingkannya pada penghapus atau benda-benda kecil lain.
Pegang benda tersebut di tangan dan bandingkan dengan ukuran Bulan seiring kenaikannya. Lakukan lagi hal serupa di tengah malam saat Bulan telah di posisi tertingginya. Ukuran Bulan tidak akan berubah.
2. Supermoon tidak akan menghancurkan Bumi. Ada tarikan gravitasi ketika Bulan mendekat. Tapi meskipun Bumi, Bulan dan Matahari berjajar satu garis serta memicu purnama, supermoon tetap tidak akan menghancurkan Bumi.
"Bulan dan Matahari memang sedikit menekan Bumi. Dengan memperhatikan baik-baik saat mereka sedang sejajar akan tampak aktivitas tektonik mengalami peningkatan sangat kecil," terang seismolog dari University of Washington, John Vidale.
3. Cahaya supermoon lebih terang dari badai meteor. Badai meteor tahunan Eta Aquarid mencapai puncaknya di akhir pekan ini. Tapi supermoon akan membuatnya tidak terlihat, kecuali meteor yang paling terang.
4. Beberapa gambar Bulan purnama yang sangat besar merupakan tipuan fotografi. Mungkin Anda pernah melihat foto Bulan purnama yang sangat besar bertengger di balik gunung atau pepohonan. Ini adalah efek yang dibuat menggunakan lensa telephoto atau teleskop.