Tuesday, July 19, 2011

Komputer Super Cepat dari Jepang

Belum genap setahun dilanda gempa dan tsunami, Jepang ternyata tidak redup dalam soal teknologi. Baru-baru ini, perusahaan raksasa komputer yang bergerak dalam pengendalian cuaca RIKEN Advance Institut Komputasi Sains di Kobe, Jepang, memperkenalkan komputer tercepat di dunia.

Komputer buatan Jepang itu diberi nama komputer super K yang dibangun Fujitsu. Kecepatan mesin tersebut setara dengan satu juta komputer desktop. Rekor sebelumnya dipegang Cina selama enam bulan. Fujitsu dan kepala RIKEN mengatakan bahwa proyek itu telah menyelesaikan masalah gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret silam.

Komputer super itu memiliki kekuatan tiga kali lipat dari pemegang gelar sebelumnya dan mampu melakukan perhitungan delapan kuadrilliun setiap detik. Satu kuadriliun adalah bilangan 1 yang diikuti 15 nol dan dalam jargon komputer kecepatannya itu dikenal dengan sebutan 8,2 petaflops.

Mesin tercepat sebelumnya adalah komputer Cina Tianhe-1A, yang kecepatannya 2,507 petaflops. Komputer itu menegaskan pertumbuhan teknologi dan kekuatan ekonomi Cina--negara yang sedang tumbuh cepat.

Tianhe-1A membuat Cina untuk kali pertama menduduki daftar mesin komputer tercepat di dunia menyingkirkan Amerika Serikat (AS), yang memiliki empat dari sepuluh komputer super ternama. Hal itu juga diakui para ahli yang mengatakan pengembangan mesin K lebih cepat dari lima pesaingnya yang digabungkan.

Ada lima komputer super di AS yang berada di 10 peringkat teratas, termasuk di urutan ketiga sistem Jaguar di Oak Ridge National Laboratory di Oak Ridge, Tennessee. Komputer lain dalam sepuluh besar yaitu dua mesin dari China, dua mesin dari Jepang dan satu dari Prancis, demikian Daily Mail.

"Mesin ini sangat mengesankan dan lebih kuat dari komputer lain," kata Jack Dongarra yang meliris daftar komputer super terbaik dunia selama enam bulan sekali.

Peringkatan kecepatan ini berdasarkan standar persamaan matematika. Pembuatan komputer K Jepang menelan biaya US$ 1,2 miliar. Komputer itu terdiri dari 672 kabinet yang terdiri dari papan sirkuit dengan 70 ribu prosesor. Sebuah komputer atau laptop biasanya hanya menggunakan satu prosesor.

Dengan jumlah prosesor dan papan sirkuit sebanyak itu, komputer K menghabiskan energi yang cukup untuk menyalakan listrik 10.000 rumah. Namun begitu, penciptanya mengklaim mesin itu hemat energi.Mesin itu memakan biaya 6 juta poundsterling selama setahun.

"Penggunaan komputer K diharap berdampak inovatif dalam bidang penelitian iklim global, meteorologi, pencegahan bencana, dan obat-obatan, sehingga menciptakan masyarakat yang sejahtera dan aman," kata juru bicara RIKEN.