Monday, August 8, 2011
SBY Puas Nazaruddin Tertangkap
"Alhamdulillah polisi bersama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan satuan operasi khusus telah bisa menemukan saudara M. Nazaruddin yang dinyatakan buron. Saya terima kasih kepada kepolisian atas jerih payahnya menemukan yang bersangkutan," Kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat diwawancara oleh wartawan di teras Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (8/8) malam.
SBY berharap dengan ditangkapnya tersangka kasus dugaan suap Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, ini dapat membuka tabir sesuai "nyanyiannya" di media televisi.
"Saya berharap setelah kembali ke Tanah Air, segala sesuatunya kembali terang urusan dengan KPK diselesaikan sesuai hukum yang berlaku dan penegakan hukum dapat dijalankan transparan dan objektif," ucap SBY yang tak lain Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat usai buka puasa bersama prajurit dan perwira TNI.
Presiden Yudhoyono yang mendatangi wartawan saat hendak menaiki mobil pribadinya berucap bahwa dirinya meminta setibanya Nazaruddin dapat memberikan informasi terkait pernyataannya yang menuding para kader Partai Demokrat termasuk di dalamnya Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.
"Saya berharap Nazaruddin bisa membuka dari mana pun partai mana pun demi tegaknya keadilan. Sedangkan kalau Nazaruddin mempunyai informasi terkait Partai Demokrat bisa dijelaskan ke Dewan Partai Demokrat agar segalanya menjadi terang. Kalau ada kader yang tidak benar diberikan sanksi, sehingga apa yang dikatakan [Nazaruddin] di media massa, laporan di warung kopi sering ke sana kemari, semua bisa diungkap," tandas Presiden SBY.
SBY juga meminta agar Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo memberikan perlindungan kepada buronan yang telah menghilang dari Indonesia usai dikeluarkannya surat cekalnya. Pasalnya, mengingat berbagai ancaman yang akan diarahkan kepada Nazaruddin.
"Saya sudah minta Kapolri untuk melindungi saudara Nazaruddin mengingat banyak sekali orang yang tidak nyaman dengan Nazaruddin sekarang biarkan penegak hukum menegakkan hukum secara seadil-adilnya," tutup Presiden Yudhoyono.