Tuesday, February 7, 2012
Anggota Geng CMP Pelaku Penganiayaan ABG Bali
Dari enam anak baru gede (ABG) yang terlihat dalam tayangan video yang beredar di Youtube, Blackberry Meseenger (BBM) maupun Facebook, saat ini baru empat orang yang dinyatakan terlibat. Keempat pelaku yang diduga menganiaya korban KA (18) hingga malam ini masih dalam pemeriksaan intensif petugas Polresta Denpasar.
Mereka adalah PM (17), KA (17), RA (15) dan MP (16) yang kesemuanya tinggal di Denpasar.
Terungkap dari pengakuan mereka, para ABG putus sekolah itu merupakan kelompok geng wanita yang menamakan dirinya dengan Cewek Macho Performance (CMP) yang bermarkas di Denpasar.
"Korban ini diajak gabung oleh geng ini bahkan telah diberi kaos yang menunjukkan identitas mereka," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol I Wayan Sunartha saat jumpa pers, Selasa malam (7/2/2012).
Sunartha menjelaskan, setelah enam saksi diperiksa termasuk saksi korban, diketahui motif pengeroyokan atau penganiayaan para pelaku karena ketersinggungan terhadap korban yang asal Banyuwangi, Jawa Timur. Seorang pelaku mengaku tersinggung karena mengetahui kaos geng CMP yang diberi ke korban tidak dipakai malah diinjak-injak oleh korban.
Pelaku tersinggung berdalih karena kaos yang merupakan kebanggaan geng mereka justru dilecehkan korban dengan menjadikannya alas kaki.
Karena itu, korban yang tinggal di Sesetan, Denpasar itu hendak diadili oleh mereka yang merasa tersinggung. Pelaku juga geram dengan ulah korban yang sempat curhat pula di akun facebooknya itu.
Sunartha mengatakan, kejadian itu berlangsung akhir Desember 2011 lalu di sebuah tempat kosong di Jalan Gerogol Carik, korban akhirnya dikeroyok beramai-ramai. Korban ditendang, dipukuli, ditampar, dijambak, dipotong rambutnya hingga ditelanjangi disaksikan anggota geng lainnya.
Meski mengalami penyiksaan, korban tidak berani melaporkan peristiwa tersebut. Barulah setelah polisi melakukan penyelidikan pascaberedarnya tayangan video berdurasi 5 menit 37 detik, para pelaku ditangkap.
Sejauh ini polisi belum menyimpulkan apakah mereka merupakan layaknya kelompok geng motor umumnya. "Kami belum melihat sejauh itu, ya biasalah namanya anak muda mereka ingin tampil dengan identitasnya sendiri," imbuh Sunartha.