Thursday, June 7, 2012
Film Mr. Bean Kesurupan Depe Mister Bean-nya Bukan Rowan Atkinson
Mr. Bean Kesurupan Depe Mister Bean-nya Bukan Rowan Atkinson, Kabar bahwa Mr. Bean main film Indonesia belakangan terus menghiasi media nasional.Media berbahasa Inggris di Jakarta pun tidak ketinggalan mengangkat berita ini. Publik penasaran. Saya pun penasaran. Karena lawan mainnya artis favorit saya, Dewi Perssik. Saya sudah menonton semua sinetron, film, dan FTV yang dibintanginya.
Kalau mendengar nama Mr. Bean, tentu pembaca langsung membayangkan sosok Rowan Atkinson, aktor yang memerankan karakter asal Inggris itu. Sempat dibuatkan versi animasi dengan wajah yang menyerupai Rowan Atkinson. Di Indonesia, SCTV pernah menayangkan komedi situasi ini pada era ‘90-an. Kini hak siarnya dipegang Trans TV dan tayang setiap subuh.
Jadi bukan salah Anda jika berpikiran bahwa berpikiran Mr. Bean yang main film bareng Dewi Perssik adalah Rowan Atkinson. Terlebih baik artis dan produsernya selalu memberikan jawaban samar-samar setiap ditanya sosok Mr. Bean yang main dalam film Mr. Bean Kesurupan Depe (Selanjutnya disingkat Bean-Depe).
Sebelum membahas sosok Mr. Bean dalam film besutan K2K Productions ini, mari kita bahas ceritanya. Saya tahu Anda tak menemukan sinopsisnya meski telah berkunjung ke situs 21 Cineplex.
Alkisah, ada sebuah tempat bernama Asrama Pocong yang entah di mana lokasinya. Asrama ini berfungsi untuk menampung para pocong, agar tidak berkeliaran di jalan dan menakuti manusia. Salah satu penghuninya adalah pocong impor: Mr. Bean. O ya, pocong di sini kostumnya warna-warni.
Cerita berpindah ke pasangan muda-mudi Romeo (Fadho Qidal, tapi di poster ditulis Marwan XL) dan Juliet. Romeo anak muda yang terobsesi jadi rocker. Tapi takut setengah mati sama Juliet, kekasihnya. Setelah mengantar Juliet belanja pakaian, pasangan ini tertabrak mobil hingga tewas. Mereka bergabung ke Asrama Pocong.
Terakhir, ada pasangan suami istri Parmin (Doyok) dan Marni (Dewi Perssik). Marni sedang hamil tua, ngidam pengen bertemu Cat Woman. Cat Woman di sini bukan nama karakter DC Comics yang versi live-action-nya diperankan Halle Berry beberapa tahun lalu. Cat Woman adalah seorang penyanyi Indonesia yang terkenal. Tiap tampil, Cat Woman selalu memakai topeng.
Takut anaknya bisulan karena ngidam istri tidak dipenuhi, Parmin yang tinggal di desa antah berantah bertekad membawa Marni ke Jakarta untuk menonton konser Cat Woman. Sayangnya mereka nyasar ke sebuah hutan. Di sana ada seorang psikopat (Rizky Putra) yang menghadang mereka. Parmin-Marni tewas setelah tubuhnya digergaji si psikopat. Pasangan suami istri ini lantas bergabung di Asrama Pocong.
Raja Asrama Pocong (yang anehnya malah tidak pakai kostum pocong) menggelar olimpiade Pocong. Mirip lomba 17 Agustus; ada lomba makan kerupuk, dan balap bajaj. Pemenangnya, boleh pergi ke luar Asrama Pocong. Tertebak, pemenang lomba ini adalah Marni, Parmin, Mr. Bean, Romeo, dan Juliet.
Mereka menggunakan kesempatan ini untuk menonton konser Cat Woman di sebuah water boom. Sampai kemudian terkuak sebuah rahasia sedih antara Cat Woman dan Parmin. Apa itu?
Tak terlalu penting sebenarnya. Yang paling penting, siapa sosok Mr. Bean di film ini? Dari opening title saja sudah ketahuan bahwa Mr. Bean bukan Rowan. Nama pemainnya ditulis: Dewi Perssik, Mister Bean, Doyok, Mpok Atik. Ya… Pemeran Mr. Bean adalah Mister Bean, bukan Rowan Atkinson. Di poster dan closing credit title pun saya tak menemukan ada nama Rowan Atkinson.
Tak jelas nama asli Mr. Bean ini siapa. Wajahnya harus diakui mirip dengan Rowan. Tapi tubuhnya lebih gendut, dan usianya mungkin baru akhir 30-an atau awal 40-an. Rowan saat ini sudah 57 tahun.
Ekspresi wajah pun dibuat semirip mungkin dengan gaya Rowan saat memerankan Mr. Bean. Lengkap dengan suara aneh (seperti menggerutu, tapi tak jelas bicara apa), plus bermain boneka Teddy Bear. Perannya apa? Enggak penting. Dia dikisahkan naksir Pocong Marni. Tapi Marni setia pada Parmin, suaminya.
Berbeda dengan horor lain di mana setannya membalas dendam pada yang membunuhnya, pocong Marni dan Parmin seolah tak peduli pada sosok psikopat yang menghabisi nyawa mereka. Tak dijelaskan nasib psikopat yang nongol di awal film.
Kejanggalan-kejanggalan pun terus mewarnai film berdurasi 77 menit ini. Misal, saat rombongan pocong ini nonton konser Cat Woman, masyarakat di sekitarnya sama sekali tak terpengaruh. Merasa dibodohi? Tenang, karakter Parmin sendiri berujar: “Mau-maunya kita disuruh pakai baju pocong sama Yoyok!”. Yoyok Dumprink adalah sutradara Bean-Depe, dan beberapa judul film buatan K2K Productions lainnya.
Dewi Perssik sudah membintangi 8 film produksi Maxima (1 sebagai cameo—red), 1 film produksi Sentra Films, dan 3 film produksi K2K. Tahun 2008, 2 filmnya (Tali Pocong Perawan dan Kutunggu Jandamu) masuk daftar 10 film terlaris. Tahun 2009: Setan Budeg, tahun 2010: Tiran (Mati Di Ranjang), dan tahun 2011: Arwah Goyang Karawang.
Di K2K, belum ada film Depe yang masuk top 10 film terlaris tahunan. Well, kualitas film tak bisa bohong. Sama seperti K2K Productions, film Depe di Maxima dan Sentra juga jualan horor-komedi-dewasa, plus sensasi. Namun, Maxima dan Sentra masih berusaha terlihat menampilkan cerita yang logis. Penggarapannya pun cukup serius, bisa dilihat dari segi lightning, dan pengambilan gambar.
Sementara di K2K Productions, aduh, baik cerita dan eksekusi terkesan asal-asalan dan seadanya. Jujur saya kangen melihat akting Dewi Perssik yang memerankan berbagai sosok dengan karakter kuat di film-film terdahulu. Mulai jadi mahasiswi genit di Tali Pocong Perawan, gadis tuna rungu di Setan Budeg, istri dengan gaya elegan di Tiran, atau sampai jadi penari jaipong di Arwah Goyang Jupe-Depe.
Di K2K, aduh, tidak jelas deh profesi-profesi Mandy (Tali Pocong Perawan) atau Aisha (Arwah Kuntilanak Duyung). Masih mending di Bean-Depe ini dapat karakter ibu hamil dari desa dan penyanyi ibukota, meski profesi ini hanya sekadar tempelan. Seperti menyaksikan Depe di infotainment.
Ah, terlepas dari semua kekurangannya, KK Dheeraj sudah berhasil menciptakan kehebohan soal Mr. Bean main film bersama Dewi Perssik. Media heboh memberitakannya. Masyarakat pun bertanya-tanya kebenarannya, yang akhirnya membuat mereka berbondong-bondong ke bioskop.
Sukses atau tidaknya bergantung pada perolehan penonton. Kalau film ini berhasil masuk 10 besar film terlaris 2012, ya artinya selama 5 tahun berturut-turut film yang dibintangi Depe selalu box-office. Tapi jika sudah tahu Mr. Bean bukan Rowan, masihkah Anda berminat menonton?[tabloidbintang.com]