Sunday, January 15, 2012
Jung Il Woo Cowo Ganteng Di Serial 49 Days
DARI sekian banyak peran di berbagai serial drama Korea, peran yang dimainkan Jung Il Woo di serial 49 Days terbilang sangat unik.
Sosok Jung Il Woo yang ganteng, dengan tubuh tinggi tegap serta perut sixpack, tentu membuyarkan bayangan orang tentang malaikat maut yang identik dengan kematian. Namanya juga fiksi, si pengarang bebas saja menginterpretasikan imajinasinya. Lagi pula, tanpa Jung Il Woo, si malaikat maut ganteng, serial ini mungkin akan kehilangan esensinya.
Ji Hyun (Nam Gyu Ri) seorang gadis yang koma setelah mengalami kecelakaan beruntun. Dalam kondisi koma, roh Ji Hyun bertemu Malaikat Maut. Agar bisa hidup kembali, Malaikat Maut memberi “tugas” kepadanya untuk mengumpulkan air mata tulus dari tiga orang selain keluarganya dalam waktu 49 hari. Jika dalam kurun waktu itu ia gagal menjalankan tugas, giliran si Malaikat Maut menjalankan tugasnya mencabut nyawa Ji Hyun. Ji Hyun mulanya menganggap tugas itu mudah. Ia punya dua sahabat dan seorang tunangan yang setia mendampingi.
Namun perjuangan 49 hari mencari tiga air mata itu menjadi tugas berat, ketika mengetahui sang sahabat berkhianat dan berselingkuh dengan tunangannya sendiri. Ji Hyun salah, berpikir selama ini hidupnya dikelilingi orang-orang yang sungguh mencintainya. Di sekitarnya, banyak orang yang hanya peduli pada kekayaannya. Dari mana ia harus mengumpulkan tiga air mata tulus itu?
Karena cerita serial ini, Jung Il Woo terpicu untuk berpikir, bagaimana jika seandainya ia ada di posisi Ji Hyun. Dari siapa air mata tulus itu didapatkannya?
“Serial ini membuat saya banyak berpikir, tapi saya merasa tak banyak orang yang bisa saya andalkan, di luar keluarga. Di serial ini Shin Ji Hyun mengatakan, ‘Mengapa aku tak bisa mendapatkan hanya tiga air mata?’ Tapi sungguh, menurut saya seharusnya, ‘Apakah aku harus mendapatkan sebanyak itu?’” ungkap Jung Il Woo.
Saat pertanyaan Ji Hyun dilontarkan seorang wartawan, Il Woo butuh waktu nyaris lima menit sebelum akhirnya menyebut tiga nama, yang menurutnya mungkin akan memberikan air mata tulus untuknya. Siapa saja mereka?
Orang pertama, Kim Bum. Persahabatannya dengan Kim Bum, si bintang serial Boys Before Flowers, dimulai sejak mereka sama-sama membintangi komsit Unstoppable High Kick pada 2006.
“Bum sudah seperti adik kandung saya. Ketika saya melalui saat-saat sulit, Bum selalu ada untuk saya, dan kapan pun ia mengalami masalah, saya selalu membantunya,” urai pria kelahiran 9 September 1987 ini.
“Kami telah saling mengenal selama lima tahun. Kami sering berkunjung ke rumah masing-masing dan pergi keluar, juga ke sauna bersama. Dia sungguh sahabat dan seperti saudara sendiri bagi saya.”
Tentu saja, tak bisa melupakan Lee Min Ho. Ya, Lee Min Ho nama kedua yang disebut Jung Il Woo. Persahabatan aktor City Hunters dan 49 Days itu bahkan dimulai sejak mereka duduk di bangku sekolah. Di SMA, mereka masuk dalam kelompok cowok-cowok ganteng di sekolah. Pada 2006, keduanya mengalami kecelakaan mobil yang parah, sehingga keduanya dilarikan ke rumah sakit. Bekas luka Lee Min Ho akibat kecelakaan ini bahkan masih membekas di wajahnya.
“Min Ho dan saya adalah teman dekat yang telah saling mengenal sejak kami masih kecil. Kami tak perlu banyak bicara (untuk jadi sahabat). Kami teman sehidup semati yang menunggu kehidupan sesudah mati bersama-sama,” papar Il Woo.
Lalu, dari mana Il Woo mendapatkan air mata tulus ketiganya? Aktris veteran Na Mun Hee, yang memerankan tokoh neneknya di Unstoppable High Kick.
“Dia menjaga saya seperti cucunya sendiri, memberi saya banyak nasihat dan semangat. Dia bahkan menandai jadwal tayang serial saya di kalendernya. Dia selalu memanggil saya setelah penayangan perdana dan di episode final. Di serial My Fair Lady, dia menasihati saya, ‘Jangan berusaha terlihat tampan, berakting saja.’ Dan saat serial itu selesai, dia mengatakan, ‘Kau telah bekerja keras.’ Saya selalu berterima kasih kepadanya,” kata Jung Il Woo panjang lebar.
Menutup obrolan soal tiga air mata tulus untuk menghindari kematian, Jung Il Woo mengutarakan pendapatnya soal kematian itu sendiri. Baginya, kematian hanya persoalan waktu. Ia punya fokus lain yang menurutnya lebih penting, “Saya tak takut akan kematian. Menurut saya yang penting dipikirkan adalah bagaimana caranya menjalani hidup dengan baik, jadi tak perlu menyesal di kemudian hari. Tapi saya takut kalau memikirkan orang-orang akan meninggalkan saya,” pungkasnya.