Menurut Tim, Album terbarunya ini memiliki keistimewaan dibandingkan album sebelumnya. Di nomor lagu Saranghapnida, Tim berduet dengan penyanyi solo wanita Tanah Air, Astrid Sartiasari, dan di lagu berjudul Pahitnya Asmara, Tim bernyanyi dalam bahasa Indonesia.

Untuk Pahitnya Asmara, Tim menggarap proses rekamannya di studio Indonesia, dengan arahan oleh Fadly 'Padi'

Meski materi lagu berbeda dari album sebelumnya, namun soal genre, Tim tidak berpaling dari musik ballad. Genre ballad memang sudah menjadi bagian musikalitas Tim. Sampai-sampai dirinya didaulat sebagai Korean Prince of Ballad di ajang Korean Music Award.

Penyanyi kelahiran Philadelphia, Amerika Serikat, pada 23 Desember 1981 ini memiliki beberapa alasan mengapa album barunya dirilis di Indonesia. "Saya menyebutnya takdir," katanya.

"Siapa yang tahu kalau Indonesia dan Korea punya rencana buat kolaborasi, musik atau drama. Demam K-Pop juga sudah menyebar di seluruh Asia. Selain itu, aku mendapat informasi kalau suara Astrid luar biasa."

Album Saranghapnida berisi sembilan lagu, dengan single andalan "Saranghapnida" yang dinyanyikannya bersama Astrid. Selain Saranghapnida dan Pahitnya Asmara, masih ada lagu lainnya yang tidak kalah asyik buat didengar. Seperti, Bad Love, A Long Day, Don't Say, Would You, You're In My Heart, Never Forget.

Tim tidak memiliki target muluk-muluk untuk album barunya. Bisa membuat tersentuh dan senang dengan lagu-lagunya, bagi Tim sudah cukup. "Walaupun satu orang merasa tersentuh atau senang itu sudah cukup buat saya," ujar Tim.

"Siapa yang enggak mau penjualan ratusan ribu copy? Tapi itu bukan kuasa saya. Kalau laris manis aku senang, tapi kalau tidak aku tetap berterima kasih atas kesempatan untuk bisa bekerja di Indonesia."[ghiboo.com]