Saturday, December 3, 2011

Beberapa Hal Terlarang Diucapkan Pada Anak

Berbicara di depan buah hati jauh lebih sulit ketimbang di depan orang dewasa. Pasalnya, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak diungkap di hadapan mereka. Inilah beberapa daftar hal terlarang untuk diucapkan.

Banyak orang tua sering mengacuhkan aturan ketat dalam melontarkan pembicaraan di depan buah hatinya. Padahal, banyak kata-kata kasar dan tidak sepantasnya terlontar dalam pembicaraan tersebut yang kurang baik bagi perkembangan buah hati. Nah, sebelum terlambat, hindari yuk beberapa kalimat berikut saat menggulirkan perbincangan dengan buah hati Anda. Womansday membeberkannya.

EPL
“Aku tahu kamu bisa mencoba lebih giat lagi”

Frustasi seorang anak karena prestasi yang kurang baik di beberapa pelajaran sebaiknya disikapi dengan bijak oleh orang tua. Meskipun kenyataannya anak Anda kurang rajin dan membuat nilai melorot namun tak lantas membuat Anda melayangkan kalimat “Kamu sangat malas”. Ingat, setiap komentar yang terlontar dari mulut Anda akan membuat mereka berkecil hati. Jadi, untuk memotivasinya tidak harus dengan melayangkan kalimat yang menyudutkan ataupun menjatuhkan. Katakan saja kalimat seperti “Jika kamu sudah menyelesaikan tugas dan membereskan kamar, maka barulah kamu boleh pergi bermain.”

“Apakah kamu masih membutuhkan cupcake berikutnya?”

Sebenarnya niat Anda baik yakni untuk menjaga kesehatan gizi anak Anda supaya tetap sehat. Tetapi dengan melayangkan pembicaraan yang negatif maka anak pun justru tersinggung dibuatnya. Jadi, jika Anda khawatir tentang apa yang anak Anda makan di rumah gunakanlah tindakan dan bukan menggulirkan kata-kata. Dengan cara tersebut, anak Anda pun jauh lebih menangkap pesan tersebut. Karenanya, jangan ada lagi bentakan ketika tangannya terus menerus menggasak toples berisi keripik kentang. Sebagai antisipasi, menyimpan makanan-makanan tersebut agar tak dijamahnya secara berlebihan menjadi sebuah solusi terbaik.

“Kamu selalu…. “ atau “ Kamu tidak pernah…”

Tak dapat disangkal bahwa kebiasaan buruk atau kecerobohan anak-anak setiap harinya memagn selalu terjadi. Misalnya saja meludah sembarangan, atau lupa menempatkan kaus kaki di keranjang baju kotor dan sebagainya. Meski demikian keadaannya, Anda tetap harus berhati-hati dalam melayangkan kalimat kebencian atas kebiasaannya tersebut. Pasalnya anak-anak akan menjadi apa yang ktia katakana kepada mereka. Sebaliknya, tanyakan saja kepada anak-anak bagaimana Anda bisa membantu mereka atau mengubah kebiasaan buruknya.